Rabu, 02 April 2014

Prabowo Subianto dan kerusuhan Mei 1998

Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951 yang dikenal dalam dunia militer, bisnis dan politik di Indonesia. Terlahir dari keluarga kaya raya pasangan Soemitro Djojohadikoesoemo dan Dora Sigar. Prabowo Subianto menikahi anak dari mantan Presiden Soeharto bernama Siti Hediati Hariyadi dan dikaruniai seorang putra bernama Didit Prabowo yang menimbah ilmu di Paris sebagai perancang busana.
Prabowo Subianto sangat terkenal di bidang militer sebagai mantan Danjen Kopasus menurut pengakuan Prabowo dia memimpin 34 Batalion. 
Prabowo Subianto mantan Danjen Kopasus
Menyelusuri kehidupan militer Prabowo Jendral Bintang Tiga tidak lepas dari isu kemanusiaan. Berbagai isu, tuduhan dan pertanyaan dilemparkan publik dan kerabat korban pelanggaran hak asasi manusia kepada Prabowo Subianto. Apa kaitan Prabowo Subianto dimasa banyaknya pelanggaran hak asasi manusia di langgar. Dalam ulasan ini akan dibahas tentang tragedi kerusuhan Mei 1998 yan diawali dengan penembakan empat mahasiswa Trisaki menewaskan sedikitnya 1.250 manusia diakibatkan banyaknya yang mati sengaja dibakar di pusat-pusat keramaian dan mati akibat dianiaya. Peristiwa Mei 1998 dinilai penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa inilah yang mengawali era Reformasi di Indonesia tapi sayangnya pemerintahan Reformasi tidak bisa tuntaskan. Sampai saat ini peristiwa itu seakan enggan dibuka lebar untuk mengetahui pasti siapa yang bertanggung jawab atas tragedi yang mencoreng sejarah bangsa Indonesia.
Mengapa Prabowo dinilai sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab pada tragedi Mei 1998, pada salah satu wawancara Prabowo Subianto dalam acara televisi lokal Prabowo sebagai komandan Kopasus masa itu menyatakan mengaku terlibat dalam peristiwa penahanan mahasiswa yang terlibat di 1998. Prabowo menyatakan alasan mengapa dia menahan mahasiswa karena alasan stabilitas negara yang akan hancur bila tidak stabil. Prabowo menilai tindakannya sebagai penahanan pencegahan karena aktivis yang ditangkap membawa bom sehingga dinilai sebagai ancaman bagi negara dan bangsa. Tidak hanya adanya penculikan dan pembunuhan aktivis masa itu tragedi diperkosanya perempuan-perempuan Tionghua serta dibakarnya rumah, dan penduduk-penduduk keturunan Tionghua. Mei 1998 memang merupakan kerusuhan yang besar dan tidak bisa dilupakan begitu saja.
Tragedi Mei 1998
Pertanyaan yang sering terlontar adalah apakah hanya Prabowo saja yang selalu jadi kambing hitam atas kerusuhan yang terjadi masa itu? atau apa hanya Prabowo Jendral yang memiliki kekuasaan penuh untuk dengan gampang memandatkan menculik atau menghilangkan nyawa orang?. Semua pertanyaan itu sebenarnya telah dijawab Prabowo dalam berbagai kesempatan seperti wawancara langsung, ocehan twitter dan orasi partai nya. Tapi kemudian jawaban yang Parbowo berikan hanya menambah tanda tanya pada kasus tersebut.
Prabowo berkali-kali mengatakan dia yang bertanggung jawab karena dia tidak mau tentara dan perwira dibawah komando nya disalahkan. Prabowo juga menyatakan bahwa dia tidak akan membuka siapa yang harusnya bertanggung jawab atas tragedi dan kasus pelanggaran hak asasi manusia masa itu karena dia hanya memiliki teori. Dan berdasarkan sumpah setia nya kepada militer yang dia jiwai dia tidak akan membuka siapapun dalang peristiwa berdarah tersebut.

Almarhum Munir salah satu aktivis pernah berkata dalam wawancara terbuka di sebuah stasiun televisi. Kalau Prabowo tidak merasa tersangka dalam kasus tersebut kenapa Prabowo tidak memberikan kesaksian dalam pengadilan. Karena pengadilan tentang kasus tragedi Mei 1998 tidak hanya untuk para keluarga korban aktivis yang telah diculik, disika atau dibunuh tetapi juga Prabowo butuh pengadilan untuk  untuk menyatakan dia bersalah apa tidak. Sehingga rakyat Indonesia tidak terus menerus menduga dan mendengar bisik-bisik tanpa suuatu kenyataan.

Save Our Nation
Forgive But Never Forget
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat sejarah..
Jangan pernah menggadai negara ini kepada orang yang memang salah...








Tidak ada komentar:

Posting Komentar